Minggu, 31 Januari 2010

10 Gejala Awal Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit kemunduran daya ingat dan daya pikir akibat kematian sel-sel saraf secara cepat.Penyakit yang lebih dikenal sebagai kepikunan ini sering kali terlambat dideteksi sehingga mengakibatkan kelumpuhan daya pikir dan kemampuan sosial penderita.Para peneliti dari Amerika baru-baru ini menyatakan berkurangnya kemampuan indera penciuman sebagai sinyal awal penyakit alzheimer. Penderita alzheimer memang mengalami gangguan pada indra penciumannya. Namun, para peneliti menemukan hubungan langsung antara terbentuknya plak amyloid, kotoran di otak yang menyebabkan alzheimer, dan berkurangnya kemampuan indera penciuman.

Hal tersebut terbukti lewat penelitian yang dilakukan terhadap tikus. Para ahli menemukan plak atau kotoran pertama kali terbentuk di bagian otak tikus yang berfungsi untuk penciuman. Saat diuji, tikus yang memiliki plak membutuhkan waktu lebih lama dalam mengendus bau sebelum mengingatnya.

Selain penurunan fungsi indera penciuman, gejala alzheimer bervariasi, antara lain penurunan daya ingat (misalnya, lupa nama dan lupa tempat menaruh benda), perubahan suasana hati dan perilaku, sulit mencari kata yang tepat untuk suatu benda atau keadaan, serta sering menyasar (disorientasi).

Pada tahap yang lebih lanjut, penderita alzheimer tidak ingat apa-apa lagi mengenai diri, keluarga, dan lingkungannya serta tidak mampu lagi berkomunikasi dengan baik sehingga membutuhkan perawatan dan bantuan orang lain. Yang berisiko terkena alzheimer adalah orang lanjut usia (lebih dari 60 tahun), memiliki riwayat keluarga terkena alzheimer, penderita stroke, gangguan jantung, diabetes, serta cedera kepala atau otak.

Ada 10 gejala awal yang sering didapati dari penyakit Alzheimer, yaitu :
1. Gangguan daya ingat.
Lupa janji, lupa nama orang, teman dan anggota keluarga, tidak dapat mengingat kejadian-kejadian atau pembicaraan. Mudah lupa : merupakan gejala awal Alzheimer. Sekitar 40-50 % pasien dengan gangguan mudah lupa menjadi penyandang Alzheimer dalam waktu 3 tahun.

2. Kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana/pekerjaan sehari-hari.
Misalnya mengendarai mobil, berbelanja, mandi, berpakaian dan lain-lain. Selain daripada itu, kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi eksekutif terganggu, seperti membuat perencanaan, mengorganisir, melakukan urutan pekerjaan, membuat kesimpulan, melakukan koordinasi dan pengawasan, mengarahkan bawahan , sehingga penderita menjadi berhenti dari pekerjaannya.

3. Problema berbicara/berbahasa.
Gangguan keterlibatan dalam pembicaraan, pengertian, kemampuan mencari dan menemukan kata yang tepat serta kurangnya kemampuan untuk berbicara secara lancar.

4. Disorientasi.
Gangguan mengenal waktu (tanggal, tahun, hari-hari penting), gangguan mengenal tempat, gangguan kemampuan mengenali lingkungannya. Penderita menjadi tidak tahu dimana ia sedang berada, tidak tahu pulang ke rumahnya sendiri.

5. Penampilan memburuk.
Tidak memperhatikan kebersihan diri dan salah berpakaian.

6. Kesulitan dalam melakukan penghitungan sederhana.

7. Salah/lupa meletakkan benda/barang, curiga seseorang telah mencurinya.

8. Perubahan perasaan atau perilaku.
Gejala perilaku yang paling mengganggu adalah suka pergi kemana-mana, dan berulangkali mencari pengasuhnya atau orang lain, selalu mengikuti pengasuhnya atau orang lain kemana-mana, berkeliling rumah atau halaman tanpa tujuan, keluar rumah atau kabur malam hari, menjadi agresif.

9. Perubahan
Perubahan emosi secara drastis, tidak sabar, mudah putus asa dan menyalahkan orang lain, cemas.

10.Hilangnya minat dan inisiatif.
Berkurangnya aktivitas kesenangan pribadi/hobi yang biasa dinikmatinya.

KF/v/kompas/www.mail-archi
ve.com/dharmajala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive